Blog campuran informasi

Cerita Jalanan Pinggiran Ibu Kota

Siang itu 22 feb 09. Panas matahari begitu teriknya,kususuri jalan ibukota dengan suasana kota yang selalu tidak pernah absen dari macet biarpun hari itu hari minggu dimana aktifitas kantor sedikit berkurang, tapi ternyata jalan tetap saja macet. Mungkin aktifitas pindah ke aktifitas mall dimana mereka,bersama keluarga teman dan sahabat sekedar cuci mata atau belanja,dengan dompet isi seadanya berbondong-bondong ke tempat mall - mall untuk menghilangkan stress setelah seminggu disibukan dengan aktifitas kantor.

Disaat aku berhenti di perempatan lampu merah dengan alunan musik ditelingaku yang kudengarkan lewat hanset hp Sony begitu indahnya.
Beberapa saat kemudian lampu mempersilahkan para pengendara untuk jalan dengan sapaan warna hijaunya. Tapi disela kumpulan kendaraan itu kulihat sepeda motor dengan santainya memotong arah dimana diperempatan jalan tersebut tidak boleh belok ke kiri langsung karena rambu lalulintas jelas tanpa tedeng aling-aling tegak berdiri "tahukan rambunya kalau tidak boleh belok....?"

Bapak petugas dengan sigap mempersilahkan pengendara tersebut untuk minggir dan akan diberi atau memberi ..... bla bla....

Namun sayang pengendara tersebut ternyata cukup pintar atau mungkin bodoh saya tidak tahu...?tapi yang jelas dia tidak parkir motor tapi malah langsung pergi sebelum bapak petugas tersebut akan memperingatkan atau mungkin yang lainnya karena hanya Tuhan yang tahu.... tentu saja pak petugas dengan gagahnya, berkaca mata hitam dengan manufer yang cukup lincah di jalan raya yang tidak terlalu lebar dan sedang dibangun untuk jalan tol .... mengejar pengendara tersebut.

Tapi sayang memang benar mereka bertugas untuk mengatur lalu lintas tapi kulihat ada yang salah disaat kulihat petugas tersebut mengejar pengendara yang melanggar rambu lalulintas.

pertama,dengan zik zak dan manufer motor dengan tidak memperhatikan pengendara lain apakah itu baik untuk dirinya dan orang lain?

Kedua, lebih "bagusnya" lagi ternyata bapak petugas dengan gagahnya beliau tidak memakai helm pengaman, dan lebih suka helm tersebut diselipkan di bagian depan motor bebeknya....

Sedangkan Mereka sendiri jika kita tidak memakai helm pengaman tentu saja sederet pasal undang-undang lalu lintas akan menghadang kita.

Nah, Sekarang Apakah mereka tersebut telah kebal dari jeratan hukum atau paling tidak dari kerasnya aspal karena jika dia jatuh saat mengejar pelanggar lalu lintas....?

Semoga beliau bisa menjadi Tuntunan bukan Tontonan
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Cerita Jalanan Pinggiran ibu kota dengan judul Cerita Jalanan Pinggiran Ibu Kota. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://edybawas.blogspot.com/2009/02/cerita-jalanan-pinggiran-ibu-kota.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Edybawas -